'Couture for Culture' (www.thedramaturge.com)

Arsip Penulis

Mengecer dengan penuh gairah: Toko Sensional Masa Depan

Marc Gobe –Emotional Branding (2001:168-170)

Marc Gobe pakar emosional branding, menceritakan mengenai pengalaman orang tua dan kakek-neneknya dalam membangun hubungan dengan pelanggan pada butik mereka (fashion boutique). Sebuah wasiat kakek dan nenek yang diteruskan oleh orang tua beliau ketika membuka bisnis restoran.

Marc menjelaskan bahwa beberapa pembicaraan bisnis yang mereka lakukan pada saat makan malam bersama keluarga atau teman, serta didiskusikan dengan sangat serius, adalah ketika membicarakan mengenai kesuksesan seseorang atau pesaing, yaitu mengenai jiwa bisnis (sense du commerce) atau pemahaman tentang bisnis.

Jiwa bisnis (sense of business), maka seseorang akan sangat beruntung dan sukses  dalam berbisnis apabila memiliki kemampuan tersebut, sebaliknya bagi yang tidak memiliki akan merasakan hidup bagai di neraka. Memiliki ‘jiwa bisnis’ merupakan kualitas yang sering diabaikan oleh banyak perusahaan eceran besar saat ini. Jiwa bisnis itu sendiri dapat diartikan sebagai menjadikan konsumen sebagai yang utama dalam hal apapun yang anda lakukan dimana sekaligus menjadi jembatan penghubung  antara anda dengan para pelanggan.

Naluri bisnis adalah mengenai hubungan personal, dimulai dari pimpinan perusahaan. Naluri bisnis adalah mengenai kepercayaan dan komitmen. Sally Frame Kasaks, mantan CEO Ann Taylor, mengimplementasikan sebuah sistem kartu yang memperbolehkan setiap pelanggan untuk berkomunikasi dengannya secara pribadi dari toko, dania sendiri yang akan menjawab masing-masing kartu tersebut.

Memahami kehidupan sehari-hari pelanggan anda dan memenuhi harapan mereka adalah kunci kesuksesan dan terkadang merupakan sesuatu yang saat ini dapat dicapai dengan adanya fleksiblitas yang ditawarkan oleh teknologi baru.Bertemu dengan setiap seluruh pelanggan dengan cara yang biasa adalah sesuatu yang tidak memungkinkan, namun dengan internet mereka dapat memodifikasi cara-cara promosi. Pada dasarnya setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk ikut terlibat dalam memenuhi kebutuhan pribadi masyarakat akan membantu mempertahankan ikatan emosional yang penting terjadi antara perusahaan dengan konsumen mereka.

 

Mengembangkan bisnis eceran dari layanan menjadi hubungan

Di dalam emotional economy, hanya terdapat ruang yang sempit untuk pembelian, setiap harinya terjadi transaksi pembelian di seluruh dunia, namun Emotional economy merupakan tanda dari munculnya aktivitas yang jauh lebih berharga dan menarik yaitu belanja. Membeli adalah aktivitas yang dipahami oleh para ahli ekonomi. Belanja adalah fenomena yang menarikperhatian para antropolog dan sosiolog. Belanja merupakan sebuah penghiburan, dan pad akhirnya sebuah seni.Terdapat lebih banyak permintaan, nilai, dan yang terpenting unsur-unsur potensial dalam aktivitas belanja dibandingkan aktivitas membeli. Penjual yang menciptakan suasana yang kondusif untuk berbelanja memberi alasan yang tepat kepada para pelanggan untuk meninggalkan rumah, dan akhirnya menciptakan kesempatan untuk membeli.


INVISTA-Inovasi dalam material tekstil

INVISTA (www.invista.com) merupakan salah satu industri penghasil  polimer dan fiber terbesar di dunia, seperti nylon, spandex, dan polyester.

Melalui inovasi nya, INVISTA mengeluarkan produk fashion dan interior (karpet, interior mobil) dengan menggunakan polimer mutakhir. Salah satu contohnya adalah Lycra.

“…..LYCRA® fibre brand, set new textile technology standards in high-performance active wear and outdoor apparel standards… The company is now using this product of many years of textile expertise and innovations as a basis for expansion…”  (www.lycra.com)

Lycra merupakan inovasi tekstil serat spandex dengan tingkat elastisitas tinggi; sangat ringan dan tahan lama. Lycra memiliki daya tarik yang sangat baik,  flex panjang, dan resistensi  tinggi terhadap abrasi dan degradasi panas. Pakaian berbahan lycra akan mengikuti lekuk-lekuk tubuh, ringan, dan sangat nyaman, beberapa contohnya seperti lingerie, swimsuit, jeans (pada merk Lee Cooper Platinum menggunakan teknologi X-FIT LYCRA®)

 


Inovasi Coca-Cola Indonesia

Inovasi yang dilakukan Coca-Cola melalui R&D mencakup: produk, kemasan, startegi pemasaran, perlengkapan penjualan
Inovasi yang dilakukan Coca-Cola menjadikan perusaahn ini lebih berkualitas secara produk, kreatif, dan memiliki ciri khas tersendiri
Beberapa contoh inovasi prouk yang dilakukan Coca-Cola Indonesia adalah:
1). Aquarius (2002)
2). Fanta Oranggo

Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.

Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.

Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.

Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

Dikutip dari: http://initugasku.wordpress.com/2011/03/07/definisi-dan-jenis-inovasi/


Inovasi…

ino.va.si
[n] (1) pemasukan atau pengenalan hal-hal yg baru; pembaharuan: — yg paling drastis dl dasawarsa terakhir ialah pembangunan jaringan satelit komunikasi; (2) penemu-an baru yg berbeda dr yg sudah ada atau yg sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat

 

-Kamus Besar Bahasa Indonesia-

 

Pertama kali dikemukakan oleh Schumpeter pada tahun 1934, Inovasi adalah mengkrasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi baru, hal tersebut didukung oleh Adair pada tahun 1996, yang mengarahkan inovasi kepada kebaruan (newness)

 

Inovasi terkait dengan:

 

  1. Dimensi waktu
  2. Dimensi ruang

Dimensi waktu berarti suatu produk atau jasa adalah hal yang baru di suatu tempat tapi tidak di tempat lain, didukung dengan kemajuan teknologi, sehingga menjadi tidak ada batasan ruang, dan relative lebih bersifat universal.

Sedangkan dimensi waktu berarti kebaruan di zamannya (contoh: handphone 3G, dulu baru di zamannya, tapi saat ini sudah bukan inovasi lagi)

 

Scot&Bruece (1994), memebrikan beberapa jenis inovasi berdasarkan kecepatan perubahannya:

  1. Inovasi radikal

Inovasi radikal memiliki skala yang besar,dilakukan oleh para ahli di bidangnya, dikelola oleh departemen penelitian danpengembangan (R&D). Inovasi ini umumnya dilakukan di bidang manufaktur dan jasa keuangan (asuransi, reksa dan, dsb)

 

  1. Inovasi incremental

Berskala kecil dan dilakukan oleh semua pihak terkait, Inovasi ini dilakukan di bidang 1).Knowledge-intensive services (pengembangan ekonomi, administrasi, teknik manajemen, dan computer)

2).Supplier dominated services (perdagangan retail, jasa pelayanan pribadi (hair sylist), hotel dan restoran

 

 

Berdasarkan fungsi, (Brazeal & Herbert, 1997) ada dua inovasi:

Inonasi teknologi (produk, pelayanan, proses produksi) dan administrasi (organisasi,struktural, dan sosial)

 

Dalam menghasilkan suatu inovasi dikenal dengan ‘perilaku inovatif’ yaitu perilaku yang diarahkan untuk menghasilkan, mengaplikasikan, dan memperkenalkan hal-hal baru, dan bermanfaat, didasari oleh kreatifitas, dan kemampuan untuk mengambil resiko.

(sumber: avin.filsafat.ugm.ac.id/downloads/hasildiskusi/kuliah%206.pdf)


Kuantitatif VS Kualitatif

Image

Image

 

Image

 

 Image

 

Image

 

Image

 

Image

 

Image

 

Image

 

Image

 

Image

 

 

 

 

 


Image Board for Tasikmalaya Embroidery Project….

dan inspirasi produk tentunya..

Baiklah…here they are… 🙂

Image

Image Board #1 

 

 

Image

Image Board #2

 

 

Dua image board ini menggunakan tema yang sama, ‘winter beauty’….ini plesetan dari inner beauty :p Maksudnya..kecantikan yang muncul di saat musim dingin tiba (halah..)

Image satu merepresentasikan soft-beauty…so feminine…While other is stronger and tougher, yet beauty as well… dua-duanya menggambarkan musim dingin yang sangat cantik..white winter & black winter 

Jadi dua image inilah yang akan menemani saya bereksplorasi sekitar dua minggu ke depan…

it means sekitar akhir Juli…wow…deg2-an ya….tapi menyenangkan+seru bangettt….soalnya saya bisa membayangkan, project keren macam apa yang sudah menunggu saya untuk dikerjakan 🙂

 

Image

 

Image

 

Image

 

Inspirasi produk (fashion type) dalam project saya adalah baju-baju winter, sesuai dengan imagenya.

Fokusnya adalah para wanita urban (perkotaan) yang cantik, aktif, dinamis, dan stylish..majority career woman (but hey..house wife is a career too, you know 😉 So all young mommy out there..and prefer to work at home..are welcome =D ). Target market dalam project ini juga difokuskan pada busana muslim..biar lebih spesifik penelitiannya..but woman without veil could wear them too of course..cause it’s more like universal fashion…everybody could wear it.

(Inspirasi fashion 1-2:Zara-Mango, Inspirasi 3: Valentino)

 

Akan diletakan dimana bordirnya?

 

Image

There! Bordir akan bermain sebagai detail dengan warna tone on tone atau monchrome…jadi tetap simple dan cantik..ngomong-ngomong motif di coat itu saya sendiri yang desain.. :p

Selain itu, saya juga terinpirasi baju-baju kulit Valentino..embroidery on leather..bagus banget

 

Image

 

 

atau

 

 

 

Image

 

Deuh..kepikiran gitu sih, nih mas Valentino..edan banget deh -___-“‘ bikin iri ngeliatnya…tapi inspiring hehe…thanks to Valentino RTW Fall/Winter 2012

Jadi, tinggal bereksplorasi..

Oh, ya, berhubung judul thesis saya belom fix, dan sedang berusaha mengenal metode penelitian, mungkin beberapa post ke depan, saya akan lebih banyak menulis tentang kualitatif dan kawan2 nya -___-”’  :p  =D hehehe..

Adios

Wasslmklm

 

 

 


Setelah lebih dari 2 minggu menghilang…

Selama itu juga saya off posting di blog ini…

awalnya karena bed rest-istirahat total- selama beberapa hari….tapi setelah itu jadi keterusan (bener-bener bukan contoh yang baik)

di dua minggu itu juga saya terus bermasalah dengan judul thesis….intinya kemalasan itu menjadi semakin berlarut-larut…….bener-bener perilaku buruk anak magister yang merugikan negara…cck..cck..cck…

Saya juga batal survey ke Bali karena satu dan lain hal…

Benar-benar menurunkan semangat kuliah..

Jadi benar ternyata apa yang dibilang Pa Alfonso, dosen saya di Magister Fashion Beasiswa Unggulan itu, kalau anak-anak thesis seharusnya waspada, karena banyak yang nilainya bagus, tapi tiba-tiba tumbang dan menghilang di tengah jalan….karena memang, it isn’t that easy….tetapi bukan berarti ngga bisa lulus kan?? sudah banyak juga kok yang lulus dan berhasil menjadi sarjana S2 Desain..

jadi…Yes, We could Pass it all!!

Baiklah..mari kita memulai lagi…

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan beberapa saran dari bapa saya…beliau bilang..intinya saya harus mengerti dulu mengenai metodologi penelitian, dan lain sebagai nya….karena akan bermanfaat juga dan menentukan mau di bawa kemana judul yang sudah saya susun itu….

hehe..jadi nyesel ya…semester lalu banyak main….bahkan saya memandang sebelah mata….sepenting itu ternyata metode penelitian..jadi sekarang tugas saya disamping mem-fix-kan judul (dan harus segera…mengingat semester pendek segera berakhir) adalah menentukan jenis penelitian yang di pilih…

karena akan membantu.. (tentu saja…)

saya selalu berpikir produk…produk…produk….produk apa yg harus saya rancang….dan seterusnya….jadi nyesel ya….

Tapi…lebih baik dari pada telat….

Ngmong-ngomong saya tetap memilih produk bordir sebagai penelitian…saya hanya berpikir bahwa produk ini memiliki peluang yang sangat besar kedepannya…

kenapa produk bordir saat ini hanya identik dengan kebaya encim atau busana tanah abang….

saya rasa workshop bordir seharusnya bisa lebih dari itu….setara dengan workshop batik yang eksklusiv….bahkan motif-motif batik itu justru sangat berpotensi untuk diaplikasikan ke dalam produk bordir..

Beberapa desainer mungkin ada yang sudah mencobanya…(Ramli, Tex Xaverio, atau Avantie dalam beberapa koleksinya) tapi masih segelintir…nampaknya temen2 fashion masih terllau silau dengan uforia batik (hal yang wajar dan memang harus begitu) tapi, mari kita melirik sejenak pada produk-produk Indonesia lain yang tidak kalah bagus nya…..well, sebenarnya inilah peluang saya…dan hanya saya orang pertama yang akan memanfaatkan nya…membuat inovasi…dan menjadi pelopor…. 😉

Tapi harus ada inovasi tentunya…kalau dosen saya bilang, mencari permasalahan fashion indonesia saat ini lalu dipecahkan dengan menggunakan bordir tasik….

Well…walaupun antara Tasik dan daerah lain motifnya menyerupai…dalam arti tidak khas dan paten layak nya batik-batik di Jawa (motif batik Pekalongan, Jogja, dsb) tapi setidaknya saya bisa mempekerjakan+menghidupkan pengrajin bordir manual di sana………

Image


Uluwatu Balinese Lace

 

Uluwatu adalah garment/retailer di Bali dengan sekitar tujuh buah outlet menyebar di seluruh Bali: Kuta, Nusa Dua, Ubud,dan  Sanur. Keunggulan Uluwatu terdapat pada handmade lace-embroidery, seni artistik kerajinan tangan perajin Bali. Bordir Uluwatu dibuat dengan menggunakan mesin kecil, memiliki hasil yang sangat halus dan kualitas terbaik. Image tersebut didukung dengan artistik dekorasi dalam setiap toko Uluwatu yang mewah dan elegan. Segmentasi pasar Uluwatu adalah turis internasional, dengan produk women’s clothing, night wear, serta peralatan interior.

Around two weeks from now, me and my friends are going to visit there…just wait and check it out..more amazing story about this embroidery! 🙂

 

 

 

 

 

 

 

 


Mind Mapping..untuk judul thesis baru

Setelah merombak judul thesis…mind mapping bersama seorang teman…thanks epin..  😀


Bordir Manual VS Komputer (*Tasikmalaya)

Sejujurnya memperhatikan bordir Tasikmalaya adalah hal yang sangat menarik. Tapi kemaren saya dibantai…eh salah..diberikan masukan dan saran habis-habisan oleh seorang dosen..hmmmph bener-bener harus mengganti judul thesis…oh God semoga  pingki bisa lulus ontime sesuai jadwal BU..aamiin… -___-

Semangaaaat Pingkaii…. ^.^

Btw berikut ini adalah sedikit data2 keunggulan dan kekurangan bordir manual versus komputer di kota Tasikmalaya

Bordir Komputer
Bordir Manual (Juki, khususnya Mesin Kejek)
Mass Product
Terbatas/exclusive
Waktu pengerjaan cepat
Lebih lama dengan tahapan proses pengerjaan yang sama dengan komputer
(perencanaan desain/gambar, aplikasi, dan finishing)
1 hari >10 tergantung model
2-3 hari/pcs
Kualitas hasil: Kurang rapih, tidak halus, untuk bahan tertentu cepat terburai (tidak menempel kuat)
Good Quality: Rapih, halus, kuat
Seperti pada produk batik print
Batik tulis
 

 

Sejauh ini bordir manual +komputer sama-sama dibuat produk  baju koko, mukena, & sepatu atau sandal….dari segi hasil, jelas lebih bagus yang manual..tapi sejauh ini sih motif nya..ya…gitu-gitu aja..jadi sometimes antara manual dan komputer asa sama-sama aja dari jauh…perbedaannya mulai terasa waktu dipegang…diraba,,dirasakan..hehe..yang komputer lebih kasar + berantakan..yang manual halus dan rapih..

Btw tapi tetap aja halusnya bordir Tasik masih kalah jauh sama bordir Bali+Surabaya

Next post nanti saya bocorin dimana letak bedanya…

Sekarang mari kita ke kampus


Mind Mapping embroidery for Wedding


Kebaya Avantie VS Kebaya Bordir Encim (Avantie part two)

 

 

Kenapa ngga ada yang milih kebaya encim buat wedding dress?

Kenapa mostly kebaya encim pasti buat acara lamaran doang……….

Why????

Padahal susah juga cara pembuatannya….(tapi bordir  yang manual ya…. bukan yang komputer)

Kebaya encim yang di bordir tangan manual qualified banget hasilnya…bordirannya halus…kuat…dan terlihat mewah…apalagi kalau motif nya super cantik

Sayangnya kebanyakan kebaya encim sekarang….ya…..gitu-gitu aja

Cantik sih…tapi boring…se boring saya melihat kebaya resepsi ala Avantie.. hehe..

 

Tadi  saya melihat tabloid “Femme” edisi Juni 2012..

Kebaya nya keren… didominasi bordir manual (ketimbang aplikasi brokat ala avantie yang masih jadi trend sampai sekarang)

 

 

Sayang nya saya belum sempat melihat ke dalam untuk mencari tahu siapa perancang nya…

Menurut saya ini inovatif  ya….walaupun pada akhirnya jatuhnya bukan kebaya…lebih ke modern gown..tapi..tetep..baju keren banget..

Apa yang membuat nya berbeda dengan kebaya Avantie dimata saya?

Yang jelas saya kepincut dengan aplikasi bordirnya…motifnya bagus

Bagaimana desainer kebaya ini bisa membuat motif sebagus itu…lalu di aplikasikan secara cantik dengan model baju yang unik….Wuuiih

Saya membayangkan kebaya encim dengan modifikasi-modifikasi menyerupai gown di atas…pasti keren!! Potensial untuk merubah trend Avantie  :p

Tantangan ya… di satu sisi kebaya encim itu harus menutup tubuh (tidak transparan dan buka-bukaan seperti kebaya) di satu sisi harus terlihat modern…biar nggak gitu-gitu aja….bosen kan kalau ngeliat kebaya encim…(except motif bordirnya harus keren buangeeet)

 

 

Merujuk tulisan saya yang diambil dari harian pikiran rakyat (lihat beberapa postingan sebelum ini) maka sebenarnya potensi dari kebaya encim ini sangat besar, kita bisa menggunakan perajin-perajin manual bordir tasik (bordir kejek) untuk membuat kebaya-kebaya encim super mewah…super keren…super mahal…dan yang terpenting menemukan  pasar nya dan tentunya banyak peminatnya… Woo hooo….Luar biasa..Kalau perlu dijadikan produk ekspor…menguntungkan perajin bordir manual juga kaan?? yang sudah terancam bakal terlibas derasnya trend bordir komputer

Once more..tantangan..

Tapi pasti bisa..

Saya berencana mengangkat ini sebagai thesis project….

Kira-kira apa pisau bedahnya ya…ada yang bisa bantu?

 

 


Kebaya Avantie (Avantie part one)

 

Kalu saya berencana untuk iseng, memberikan polling atau pertanyaankepada beberapa orang wanita (dewasa dan bekerja, range umur 20-30an) dengan pertanyaan sebagai berikut:

“Pernah denger nama Anne Avantie?”

atau..

“Tau desainer Anne Avantie?”

atau….

“Tau Avantie ngga??”

dsb…

 

Maka niscaya..tanpa harus merealisasikan polling tersebut pun saya sudah bisa menebak,  jawaban apa yang akan muncul dari para wanita ini…

Jawabannya (pasti) kurang lebih adalah sebagai berikut:

“Pernah…yang kebaya-kebaya itu kan” (9 dari 10 wanita, atau jangan2 semuanya tau)

atau

“oh..iya..Tau dong..kebaya wedding-wedding gitu kan..harganya mahal, 50 juta-an lebih kalo ngga salah..” (masih 9 dari 10 wanita, atau teteup..jangan2 semuanya udah tau)

atau

“Avante??!” (melafalkan ala Perancis /A-Van-Te/ (seperti lafal teflon)) desainer kebaya yang dari Surabaya itu kan ya?” (padahal Semarang)

……..

 

 

dan sebagainya..

 

Yah……

Begitulah….

 

Rata-rata  pasti udah tau jawabannya…

Cuma prediksi aja..tapi kayak nya sih 99,99% bener …. :p

 

Why?

 

Kenapa?

Karena ibu Anne Avantie ini sangat melegendaris..

Luaarrrrrrrrrrr biasa…

phenomenal Kebaya..

Pelopor kebaya modern dari sekitar awal tahun 2000-an

dan seterusnya…dan seterusnya..

 

Hampir seluruh merek kebaya menjadikan Avantie acuan untuk tren kebayamereka (termasuk saya  :p )

Hampir seluruh klien wanita yang akan menikah menunjukan fotobaju mirip Avantie untuk dijadikan inspirasi……bahkan dijiplak…*minta dibuatin yang mirip maksudnya…yah nyerempet-nyerempet dikit masih Okay lah…yang penting bisa mirip baju pengantin 100juta-an*

dan seterusnya lagi..

hmmmh…

Okay..

Baiklah..

Sebelum nya mari melihat karya-karya nya bu Avantie, yang legendaris itu, terlebih dahulu..

 

Kebaya Avantie

Anne avantie

Ternyata…worth it..Kebaya avantie memang luar biasa…

Tapi saya nggak bermaksud nulis biografi Avantie di sini..

saya cuma wondering…dan amazing how…kenapa Avantie bisa melegendaris seperti ini…kenapa dia bisa kepikiran menciptakan kebaya semacam ini..bahkan desainer-desainer kita sekarang kebayanya mirip-mirip kebaya Avantie..

Ruffle kanan kiri..leher drakula (yang ini sih udah agak basi)….aplikasi tempel di seluruh baju..payet super heboh (dan berat tentunya)…dan sangat modern tentunya..

Tapi nggak juga ding…sebagian muslim ada yang sudahberalih ke busana “Irna Mutiara” (yang ini trend lain lagi di kalangan hijabers/pengguna busana muslim..next time nanti saya coba bahas sendiri)

Tapi ya gitu lah intinya…sebagian wanita yang memilih memakai kebaya untuk resepsi pernikahannya….Ya….Baju mirip Avantie lah jawabannya..

Mau Jawa kek, Minang kek…Hajar!!

OH how Avantie is sooo Amazing..


#5 Brand New Topic! Embroidery for Wedding!

ImageImage

 

Bordir Tradisional Kejek Tasikmalaya

 

 

Pikiran Rakyat, 28 Mei 2012

Bordir kejek merupakan bordir tradisional asal Tasikmalaya yang pengerjaannya masih menggunakan mesin manual, namun demikian bordir ini  memiliki nilai jual yang sangat menjajikan. Mesin kejek serupa dengan mesin jahit manual yang digerakan dengan kaki, mesin ini sangat baik apabila digunakan untuk membuat bordiran atau kerancang baik pada busana (seperti kebaya) ataupun mukena. Hasil bordiran kejek sangat berkualitas baik, benang menempel dengan kuat, halus, dan rapih. Proses pengerjaan bordir kejek tidak jauh berbeda dengan bordiran yang dibuat dengan mesin juki dan komputer. Tiga tahapan pengerjaan yang dilakukan adalah:

1). Perencanaan

yaitu mendesain motif dan menagtur bagaimana motif tersebut diaplikasikan terhadap sehelai kain serta menentukan jenis kain atau material apa yang digunakan agar hasilnya bagus.

2). Aplikasi

Pada tahap aplikasi motif digambar terlebih dahulu di atas kertas, lalu dipindahkan ke sehelai kain.

3). Finishing

Motif yang telah dipindahkan ke atas kain kemudian dibordir dan diatur warannya sesuai dengan konfigurasi warna yang telah ditentukan pada tahap perencanaan.

Pengerjaan bordir dengan mesin kejek memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, namun demikian apabila dikerjakan oleh pembordir yang sudah mahir dan ahli maka kualitas bordir yang dihasilkan bisa jauh lebih bagus daripada bordiran yang dihasilkan dengan mesin juki maupun komputer.

Kain bordiran telah menjadi salah satu keunggulan produk fashion kreatif Indonesia selain kain batik dan tenunan, bahkan produksinya sudah ada di berapa provinsi di Indonesia, seperti bordir Bali, bordir Kalimantan, hingga bordir asal kota Surabaya. Namun demikian sentra perajin bordir tradisional Indonesia yang paling utama adalah kabupaten Tasikmalaya. Menurut anggota Komisi Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat, Januar P Ruswita  saat ini perajin bordir Tasikmalaya (termasuk di beberapa kota lainnya) lebih mengutamakan bordir dengan teknik pengerjaan modern yaitu mesin Juki dan komputer, padahal Tasikmalaya memiliki ciri khas teknik bordir tradisional atau bordir kejek. Hasil produknya pun lebih eksklusif dan sangat berkualitas apabila dibandingkan dengan bordir komputer yang terkesan massal (mass product), perbandingannya hampir sama dengan kasus batik tulis dan batik printing. Perpindahan tren tersebut mengakibatkan banyaknya perajin bordir manual yang sebenarnya mempunyai kreasi cukup unik merasa ditinggalkan kemudian akhirnya pindah ke luar kota dan dimanfaatkan oleh desainer-desainer ternama di kota-kota besar di luar Tasikmalaya seperti Jakarta dan Surabaya. Kondisi tersebut semakin parah dengan minimnya upah yang diterima oleh para perajin bordir kejek serta kurang berkembangnya desain-desain pada produk dan motif bordir yaitu hanya digunakan untuk mukena dan baju koko.

 


#4 Time to Change my Thesis Topic!!

Setelah me-review kembali tulisan-tulisan saya di postingan sebelumnya…tampaknya saya perlu merombak judul dan isi dari penelitian ini…tidak secara total tapi lebih fokus dan diharapkan dapat memperjelas objek penelitian saya ke depannya..

Beberapa hal yang menurut saya dapat menghambat penelitian sebelumnya (hingga memutuskan dan merencanakan untuk  mengganti judul dan merombak beberapa konten isi) adalah:

1). Seberapa pentingkah peran dari inspirasi gaya busana pengantin tradisional wanita Surakarta pada pengembangan produk The Dramaturge?

2). Mengapa harus Surakarta? jenis busana ini sudah banyak digunakan oleh beberapa desainer ternama Indonesia dalam banyak pameran wedding..

3). Adakah kerajinan atau budaya Indonesia lain yang memiliki potensi dan dapat dipakai dan diterapkan dalam pengembangan produk busana pengantin label The Dramaturge?

4). Berdasarkan pertanyaan no.3, kalau jawabannya ‘ada’ maka apakah The Dramaturge hanya akan memfokuskan produk pada busana pengantinsaja?adakah kemungkinan untuk mengeluarkan produk-produk fashion komersial lainnya seperti scarf, travelling bag, atau bahkan Men’s wear?

5). mengapa harus fokus pada label The Dramaturge?sepenting itu kah label ini?? (Penting sih…ini kan label buatan saya..tapi kalau sampai diangkat jadi topik thesis segala…hmmm…..)

Mari dipikirkan lebih matang lagi…sebelum semster pendek ini berakhir..

Salam..


#3 Sekilas Objek Penelitian

Image


#2 Pendekatan Teori

Kaitan Emotional Design dan Estetika terhadap Pengembangan Produk (Brand)

 

Emotional Design

Berkembangnya zaman dan gaya hidup modern saat ini telah mengakibatkan pergeseran budaya serta mempengaruhi cara berpikir masyarakat dalam menilai tingkat kebutuhan terhadap sebuah barang dan jasa. Berdasarkan teori Maslow, manusia memiliki empat tingkatan kebutuhan, dimulai dari kebutuhan pokok (basic needs), kebutuhan akan rasa aman (needs of secure), self-esteem, dan aktualisasi diri. Salah satu perubahan yang terjadi adalah bergesernya tingkatan kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan barang pokok (basic needs), misalnya pada produk pakaian yang telah bergeser lebih dari sekedar kebutuhan pokok (penutup tubuh) menjadi suatu kebutuhan aktualisasi diri maupun sebagai bentuk penghargaan terhadap lingkungan sosial pemakainya. Pergeseran tersebut membuat proses penilaian, pemilihan, hingga proses pengambilan keputusan oleh konsumer tidak hanya didasarkan pada kebutuhan fungsi barang (fisik), lebih dari itu dapat melibatkan kondisi emosional seseorang, seperti nilai atau norma yang berlaku di masyarakat, nilai simbolik (signifikansi) suatu barang, realitas, serta kebiasaan, Martinus (2012), dimana tercermin pada produk yang akan dibeli. Kondisi seperti itu juga membuat pihak industri termasuk desainer lebih menekankan pentingnya user-centered design (fokus terhadap konsumen atau pengguna produk) dari pada business-centered design. Namun demikian dalam perkembangannya user-centered design terus mengalami berbagai perubahan seperti bergantinya fokus penelitian yang berawal dari perilaku konsumer dan kognisi (users’ behavior and cognition), menjadi pengalaman konsumer yang melibatkan faktor emosi (users’ affective experience), Desmet&Hekkert (2007). Emosi dalam desain dapat menjadi kunci kesuksesan pada sebuah produk, hal ini dikarenakan emosi memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap mood atau minat konsumen dalam menentukan barang yang akan dibelinya.  Maka tidak mengherankan apabila tren yang  berlangsung saat ini dalam penelitian desain adalah menghubungkan berbagai disiplin ilmu diantaranya yang paling penting adalah estetika, pemasaran, ergonomi, dan kemampuan dari segi teknis (engineering skills).

Product Experience

Product experience adalah pengalaman personal user (konsumen) yang berkaitan dengan interkasinya terhadap sebuah produk. (human-product interaction). Dalam interaksi tersebut tidak hanya menyinggung tentang interaksi yang berkaitan dengan instrumen, namun juga non instrumental, interaksi non fisik. Interaksi dengan kaitannya pada instrumen contohnya adalah kemarahan seseorang sebagai akibat dari tidak berfungsinya remote control pada televisi. Perasaan user yang tidak berhubungan langsung pada fungsi sebuah produk, contohnya perasaan bangga karena memiliki mobil mewah dan berkilap. Sedangkan interaksi non fisik kaitannya pada memori dalam penggunaan sebuah produk contoh nya adalah menghindari lift karena pernah terjebak di dalamnya. Berdasarkan penjelasan atas maka dapat disimpulkan bahwa product experience erat kaitannya dengan  afektif sesorang, yaitu pengalaman subjektif yang dirasakan seseorang seperti baik-buruk maupun menyenangkan dan tidak menyenangkan. Berikut adalah bagan afektif sesorang dengan kaitannya pada emosi;

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam teori yang dikeluarkan Hekkert (2006) ada tiga jenis jenis komponen atau level yang mempengaruhi product experience yaitu; perasaan terhadap estetika sebuah produk, makna produk, dan respon emosi.

Pengalaman Estetika

Dalam tingkatan estetika, pengalaman dikaitkan dengan  rasa senang yang muncul dari sensor otak manusia, hal tersebut dapat ditimbulkan oleh produk yang  memiliki penampilan menarik (bagus), memiliki suara yang menyenangkan, lembut di sentuh, atau dapat juga produk dengan bau yang enak dicium (harum).

Dalam penelitian product experience, komponen estetika memiliki fokus terhadap  visualisasi produk, namun menurut Overbeeke dan Wensveen
(2003) konsep estetika digunakan untuk merujuk pada keindahan yang dialami user dalam menggunakan sebuah produk atau pengalaman ketikasecara fisik berinteraksi dengan produk. Dengan demikian walaupun berkaitan dengan pengalaman estetika seseorang konsep ini memiliki spesifik fokus pada taktil dan kinestetik, bukan pada visualestetika.

Kaitan Estetika dan Emosi

Suatu  pengalaman estetika dapat mempengaruhi pengalaman emosional seseorang, hal ini dikarenakan pengalaman estetis melibatkan rasa senang-tidak senang selain itu para kebanyakan konsumen termotivasi untuk mencari produk yang mendatangkan kesenangan dan menghindari produk yang dapat membuat orang sebal. Dalam appraisal theory, nilai pengalaman estetika termasuk dalam intrinsic pleasentness component  yaitu penghargaan terhadap suatu benda atau produk yang melibatkan rasa senang sehingga memunculkan hasrat terhadap sebuah objek ataupun rasa tidak senang yang menyebabkan user menghindari atau meninggalkan produk tersebut. Pengalaman yang meunculkan hasrat maupun perasaan menghindari tersebut sangat erat kaitannya terhadap keputusan user dalam membeli produk, dan tentu saja akan mempengaruhi ’taste’ seorang konsumen.

Emotional Branding

Melalui penjabaran tersebut emosi maupun estetika erat kaitannya dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan desain maupun membangun label (brand) sebuah produk, pentingnya membangun brand lewat pengembangan hubungan emosional telah didukung baik oleh konsumen (Pawle & Cooper 2006, Lindstrom 2005, Woods 2004) maupun di antara para pebisnis (Lynch & de Chernatony 2004). Belakangan ini, banyak pelaku industri yang memanfaatkan konsep emosi dalam pengembangan brand mereka dimana menciptakan semacam hubungan yang lebih baik dan dekat kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan kompetitif serta meningkatkan kesetiaan (loyalty). Maka dari itu pelaku industri berusaha agar konsumen tidak hanya memiliki sikap positif terhadap brand mereka atau kecenderungan membeli barang saja, tapi melangkah lebih dalam pada tingkat emosional. Emotional branding dapat membangun hubungan yang kuat antara brand dengan konsumen nya karena emosi menjadi alat penggerak yang paling efektif dalam memotivasi para pelanggan.

Brand itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu komoditas atau jasa yang dikemas dalam persona emosional seseorang, kemudian dipatenkan dengan sebuah image maupun logo. Persona emosional adalah sebuah pengalaman sensoris yang diciptakan lewat desain konseptual dari sebuah brand. Suatu brand muncul ketika perusahaan berinteraksi dan membangun hubungan dengan konsumen dimana saat ketertarikan muncul seseorang akan mengingat merk tersebut dan menjadikannya sebagai referensi untuk kehidupan sehari-hari mereka. Emotional branding membangun hubungan yang kuat antara brand dan konsumen, sehingga pencipta brand harus dapat mengembangkan hubungan yang berarti dengan konsumen

 


#1 The Dramaturge- Review Thesis Topic

 www.thedramaturge.com

PEMANFAATAN GAYA BUSANA PENGANTIN WANITA TRADISIONAL SURAKARTA PADA PENGEMBANGAN PRODUK (BRAND) BUSANA PENGANTIN WANITA MODERN DI KOTA JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS EMOTIONAL BRANDING

(STUDI KASUS: LABEL THE DRAMATURGE)

Menjamurnya industri busana pengantin di Indonesia terutama di kota Jakarta menuntut sebuah label untuk memiliki pencitraan atau brand produk yang kuat agar dapat bersaing di tengah ketatnya kompetitor.

Label The Dramaturge pada awalnya merupakan sebuah label untuk kostum panggung (costume design) dan adi busana (haute couture), namun kondisi pasar yang tidak mendukung membuat label ini mengganti haluannya menjadi busana pengantin dan seragam kebaya (wisuda maupun acara pernikahan).


 

Konsep yang ditawarkan oleh label ini adalah busana pengantin dan kebaya dengan harga yang terjangkau, unik dan konsep pengerjaan satuan (private order). Target market yang di ambil adalah pasar menengah dan menengah-atas. Dalam prosesnya, strategi tersebut ternyata tidak memberikan banyak hasil atau profit yang maksimal, beberapa faktor yang mempengaruhi adalah kondisi pasar, harga, dan brand. Harga yang murah dengan segmentasi pasar menengah membuat The Dramaturge tidak jauh berbeda dengan busana pengantin kebanyakan bahkan kalangan menengah tersebut lebih memilih untuk membeli produk busana pengantin di pusat-pusat grosir seperti Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Gambar

Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan dan memperkuat pencitraan brand bagi label The Dramaturge dengan memanfaatkan inspirasi gaya busana pengantin wanita tradisional Surakarta, sehingga label ini dapat diterima oleh pasar kalangan atas dan meningkatkan profitnya.

Adapun acuan atau inspirasi yang digunakan adalah beberapa rumah mode pengantin ternama  maupun perancang adi busana di dalam dan luar negeri.

Gambar

Kebaya Anne Avantie

Gambar

Alexander McQueen

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam thesis ini adalah

Gambar